Antropologi Kampus

  • Pengertian Antropologi kampus 
Kata dasar antropologi berasal dari yunani yaitu anthros yang herarti manusia dan logos berarti ilmu. Sederhananya. Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia. Kampus berasal dari bahasa Latin: kampus yang berarti "lapangan luas", dalam pengertian lebih luas adalah sebuah kompleks atau daerah tertutup yang merupakan kumpulan gedung-gedung universitas atau perguruan tinggi. Antropologi kampus pada dasarnya berusaha menjelaskan bagaimana kehidupan manusia dalam lingkungan kampus khususnya mahasiswa sebagai pemeran utama.
  •  Tipologi Mahasiswa 
Ada kampus pada civitas akademik, baik rektor, pembantu rektor, dekan, dosen, Pegawai, dan mahasiswa. Semua civitas akademik tersebut satu sama lainnya saling terkait. Mahasiswa sebagai komponen utama (karena Jumlahnya lebih banyak ketimbang yang lainnya) yang penting diperhatikan bagi denyut nadi kampus mahasiswa alang dari berbagai penjuru daerah mempunyai latar belakang dan karakter yang berbeda-beda.

Sebagai mahasiswa, mayoritas anggota baru PMII perlu memahami berbagai jenis tipologi mahasiswa. Dan kira-kira ingin menempatkan dirinya dalam tipe seperti apa. Kita mecoba melakukan kiasifikasi atas tipelogi mahasiswa, walau ini tidak bersifat patan karena setiap diri kita bisa  membuat  tipologi sesuai dengan yang kita lihat dan rasakan.
1.      Hedonis:  Mahasiswa yang hidup dengan mengikuti perkembangan zaman gaul. Populer.
2.      Akademis ( Pemikir ): Golongan mahasiswa yang memanfaatkan di kelas sebagai waktu untuk menimba ilmu.
3.      Aktivis : Mahasiswa yang ikut dan aktif dalam organisasi.
4.      Apatis: Sikap acuh tak acuh. tak mau tahu tentang kondisi susial dan politik dikamuus.
5.      Humoris: Mahasiswa yang memanfaatkan waktunya sebagai masa liburan, mendapatkan kebebasan dari perhatian orang tua.
6.       Mahasiswa yang selalu rajin masuk. kuliah dan melaksanakan tugas akademik. mendapat nilai bagus dan cepat lulus.
7.       Mahasiswa agamis. Tipikal mahasiswa kemana-mana membawa Al-qur'an. berpakaian ala orang Arab, menjaga jarak dengan lawan jenis.
8.       Mahasiswa santai apa adanva Tipikal mahasiswa yang tidak banyak berpikir. menjalani kehidupan apa adanya. tidak banyak memikirkan kuliah.
9.      Mahasiswa mencari cinta.
10.  Mahasiswa jomblo tidak laku-laku.
11.  Mahasiswa hits jaman now.

Secara garis besar tipologi mahasiswa terdiri atas:
1     Mahasiswa Akademis (kupu-kupu )
Mahasiswa yang hanya memikirkan dan fokus terhadap nilai kuliah (IP/IPK).
2     Mahasiswa Organisatoris (kura-Kura)
Mahasiswa yang aktif di organisasi, melakukan diskusi, rapat segala hal tentang organisasi.
3     Mahasiswa Hedonis (Kunang-Kunang)
Mahasiswa yang kehidupannya mengikuti perkembangan zaman. Untuk bersenang-senang saja selama kuliah.

Sebagai anggota dan kader PMII. Maka kita harus mampu memiliki nilai (PI/PK) yang bagus dalam bidang akademis aktif dalam organisasi, dan  juga sekali kali bersena senang. Sehingga terciptanya keseimbangan dan keselarasan dalam garis-garis positif.

  •  PMII dan Rekayasa Kampus
Dunia perpolitikan mahasiswa yang tak pernah lepas dari wilayah kampus membuat PMII mau atau tidak mau akan terlihat dalam pusaran rebutan kekuasaan kampus meskipun diakui ataupun tidak mahasiswa pada umunya cenderung bersikap apolitis dengan berbagai isu kebijakan birokrat kampus dar para pejabat mahasiswa, namun tetap saja mahasiswa berpolitik dalam arti yang lebih luas. Dikarenakan politik memiliki lingkup yang menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan. tergantung sudut pandang masing-masing.

PMII sebagai organisasi ekstra kampus membina dan mendistribusikan kader-kadernya untuk aktif dalam lembaga-lembaga kampus. bahkan akan mendorong kader-kader terbaik memimpin lembaga-lembaga tersebut. Keberadaan lembaga-lembaga tersebut bagi PMII adalah sebagai ruang distribusi kader karena di lembaga tersebut kader PMII bisa menempa dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya agar lebih maju dan profesional.

PMII memandang lembaga intra kampus sangat trategis sebagai wahana kaderisasi. Pada umumnya, ada beberapa jenis lembagi kampus yang memilik otoritas tertentu dalam mengayomi kampus dan mahasiswa. Yang ada Eksekutif Mahasiswa (BEM). Himpunan Mahasiswa Fakultas Jurusan HMJ dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKMI) Lembaga-lembaga tersebut bermain dalam wilayah internal kampus dan kepengurusannya berisikan mahasiswa yang tercatat masih aktif program studinya. Secara umum ketiga jenis lembaga ini memiliki modal penting dalam rekayasa kampus. Mau kemana dan bagaimana nantinya kampus akan dikelola. Lembaga inilah yang akan mewujudkannya adalam tataran kerja nyata di lapangan.

Dengan menguasai lembaga intra kampus, PMII akan semakin meneguhkan pegangannya dalam menyalurkan aspirasi mahasiswa disegala lapisan baik akademisi. organisatoris hingga preman kampus. Perlu dingat bahwa Peruuruan Tinggi merupakan salah satu sarana yang dibuat dalam meningkatkan pembangunan negara secara umum oleh karena itu tak heran bahwa banyak lahan besar yang diawali dari gerakan lembaga kemahasiswaan ini. Adanya lapangan bola, internet, pustaka hingga tempat parkir merupakan fasilitas yang diberikan karena adanya sebuah permintaan yang dalam hal ini diajukan oleh mahasiswa secara umum dan disampaikan kepada pihak birokrat melalui lembaga kemahasiswaan jalur komunikasi antara mahasiswa dan birokrat kampus. Ketika birokrat kampus serta lembaga-lembaga ini tidak mampu berkoordinasi dalam mengaspirasikan harapan civitas kampus umum. maka akan timbul saling ketidakpercayaan, stagnansi hingga kemerosotan akreditasi kampus dalam tataran akademis. fasilitas dan budaya.

Demikianlah paparan seputar kehidupan perkuliahan. dimana kampus dan mahasiswa berada kampus bisa menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan aktualisasi dan apresiasinya sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini merupakan sisi positif yang dimiliki mahasiswa, Kesempatan seperti ini tentu merupakan sisi positif yang dimiliki mahasiswa.  Kesempatan seperti ini tentu tidak dimiliki mereka yang tidak sempat belajar di kampus.

Sebagai bagian dari elemen mahasiswa, PMII memandang sangat vital keberadaan kampus tidak hanya semata-mata untuk tempat pembelajaran. Tetapi juga sebagai wahana untuk menempa dan mengembangkan bakat potensi yang dimiliki para anggotanya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.