Teruntuk Mahasiswa Baru

Salam Mahasiswa!

Salam tersebut diberikan kepada kalian yang sekarang memasuki fase yang benar-benar baru. Kalian sudah bukanlagi siswa, kalian adalah mahasiswa. Tanggung jawab kalian semakin besar. Kalian berbeda karena kalian telah mendapatkan belajar yang lebih dari pada siswa lainnya. Di Indonesia ada jutaan anak masuk SD, tapi hanya ratusan ribu yang masuk kuliah. Itu artinya kalian punya kesempatan yang harus dimaksimalkan. Bukan untuk diri kalian sendiri, tapi juga untuk kemajuan bangsa.

Mahasiswa, kamu ingin jadi apa? Pengacara, untuk mempertahankan hukum kaum kaya, yang secara inheren tidak adil? Dokter, untuk menjaga kesehatan kaum kaya, dan menganjurkan makanan yang sehat, udara yang baik, dan waktu istirahat kepada mereka yang memangsa kaum miskin? Arsitek, untuuk membangun rumah nyaman untuk tuan tanah? Lihatlah di sekelilingmu dan periksa hati nuranimu. Apa kamu tidak mengerti bahwa tugasmu adalah sangat berbeda, untuk bersekutu dengan kaum tertindas, dan bekerja untuk menghancurkan ini? (Lihat: Victor Serge, Bolshevik).

Selamat datang mahasiswa baru, kalian datang dengan label siswa untuk digantikan dengan label mahasiswa, dengan pendidikan paling tinggi atau setara dengan dewa jika dianalogikan. Kalian boleh saja bangga, masuk di perguruan tinggi yang bagus dan ternama, tapi kalian jangan berkecil hati meski kampusmu kecil, tidak sebesar kampus negeri di luar sana, sebab tidak banyak anak muda yang mampu kuliah sepertimu.

Kampus bukanlah menjadi masalah buat kalian untuk belajar serta mengemban ilmu, dan yang paling penting ubahlah kampus kalian sesuai keinginan kalian. Kampus adalah mimbar bebas, wahana untuk mahasiswa untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada diri mahasiswa. Kalian boleh saja pacaran, tapi jangan lupa tentang suatu hal, kalian mahasiswa mempunyai tanggung jawab besar untuk bangsa. Kalian boleh saja bergaul tanpa memandang perbedaan dari mana kamu berasal atau juga jangan pandang hal tersebut dari agama, golongan, bahasa, dan budaya.

Kalian boleh saja mengawali dan menentukan nasibmu ketika sudah kuliah. Tapi apakah kalian tidak memikirkan matang-matang tentang permulaan kebiasaan yang tidak kalian lakukan sebelumnya. Perbedaan mahasiswa dengan siswa tidak cukup dipandang dari kata perkata saja, tapi lebih dari pada itu. Kalian harus memulai hidup yang tak biasanya kalian hidup pada waktu sebelumnya (menjadi siswa), memperbanyak membaca buku, berdiskusi, dan berinteraksi, agar kampus tak memenjarakanmu.

Dicatat dalam rekaman sejarah, mahasiswa selalu menjadi aktor peranan penting perubahan pada setiap momen penting di Indonesia, dari munculnya Kebangkitan Nasional hingga tragedi 1998, mahasiswa selalu menjadi garda terdepan dalam menata masa depan sebuah bangsa. Seperti halnya Pramoedya Ananta Toer mengatakan bahwa, "Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, jika angkatan muda mati rasa, matilah sejarah sebuah bangsa". Artinya, jika mahasiswa saat ini melupakan nilai-nilai perjuangan anak bangsa, anak pribumi waku pra-kolonial hingga saat ini maka pupuslah harapan dan cita-cita anak bangsa, bangsa Indonesia pada waktu tempo itu.

Menjadi mahasiswa tidak seperti bertravelling, mengunjungi wisata, dan bersenang-senang. Datang, bayar dengan uang dan menikmati mata kuliah. Tidak se praktis itu. Mahasiswa adalah agen perubahan (Social Change) yang bertujuan untuk kepentingan kemajuan bangsa, bukan untuk diri sendiri. Memberikan kesenangan kesenangan, kemaslahatan, dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa seutuhnya.

Oleh sebab itu, jika kampusmu cuma dijadikan sebagai formalitas dari keseluruhan program aktivitas keseharianmu, itu salah. hidup seimbang pada mahasiswa itu penting, bahkan dalam epistemologi kritis dinyatakan untuk keterpenuhannya sumber pengetahuan adalah dengan teoritis dan praksis. Sama dengan mahasiswa, jika kuliahmu, belajarmu diartikan hanya sebatas berada di ruang kelas, maka referensi wawasan kalian hanya sedikit untuk dibawa kepada masyarakat nantinya.

Belajarlah segala sesuatu yang tidak di tempuh dari penilaian, namun dari segi pengalaman. Karena dipercaya atau tidak keikhlasan hati yang tidak bisa dijangkau oleh indra tentunya memperoleh lebih banyak makna dan pengalaman yang nantinya kalian akan peroleh.

Dari organisasilah pengalaman itu kalian akan temui. Boleh saja kalian ikuti organisasi dan biarkanlah pengalaman itu membawa diri kalian kesana kemari, mencari jati diri, memperoleh bekal yang maksismal untuk proyeksi kalian akan masa depan.

Kampus tidak akan memberikan banyak pengalaman, kecuali jika diri kalian sendiri mencuri di bagian-bagian tersulit dari kampus itu, dan kalian akan merasakannya sebuah pertualangan di luar dari kebiasaan sebelumnya, menjadi mahasiswa yang mahasiswa, selalu berapi-api dengan isu perubahan, perubahan yang nantinya akan membekali diri kalian membentuk karakter dan ciri khas yang tidak dimiliki mahasiswa pada umumnya.

Yakinilah, kalian berada disini menjadi mahasiswa hanyalah sementara maka buatlah perubahan sebisa mungkin dan sebanyak mungkin, rubahlah kampusmu jangan sampai seperti tempat wisata, tempat orang bersenang-senang.

Dan ketahuilah, banyak orang besar disana halnya cendekiawan, sastrawan, dan yang lainnya tidak lahir dari sikap membebek, melainkan semangat berapi-api yang terus berkobar laksana perjuangan akan perubahan semesta yang harus kalian rebut.(*)

*Oleh: Ach Faizi, Sumenep, Mahasiswa Aktif IAIN Madura, Kader PMII Rayon Fasya

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.