Bumi Indonesia Ku Sayang
Ketika bumi indonesia mulai gusar atas perlakuan kasar yang kerap terjadi diatasnya
Ketika bumi indonesia mulaij jengah dengan segala sikap pongah yang tersebar di permukaanya
Ketika bumi indonesia mulai muak melihat bangunan-bangunan penantang langit gambarkan manusia bisa menggapainya dengan mudah
Dan ketika bumi indonesia mulai resah atas segala sikap penghuninya
Ia mulai tunjukan kekecewaan, ia tenggelamkan istana-istana megah diatasnya
ia lahap semua penebar nista
Ia ubah segala kemewahan menjadi nelangsa
Ia mulai bergejolak memporak-porandakan keangkuhan manusia
Ia tenggelamkan kaki-kaki yang dulu berjalan dengan gagahnya
Ia hempaskan semua kemegahan tempat burung-burung besi hasil kreatifitas tangan-tangan kemajuan peradaban
Suara teriakan lirih terdengar di seluruh penjuru mencari tuhan yang sempat mereka lupakan
Semua berseru meminta pertolongan pada sang juru selamat
Kedua bibir yang basah karena takbir dan istighfar tak henti-henti dalam kepanikan
yang dulunya sempat kering karena sibuk mencari kekuasaan dan kekayaan
“Maafkan Kami Bumi Indonesia Ku Sayang, tenanglah kembali. Beri kami kesempatan memperbaiki diri”(*)
*Untuk Palu, Donggala dan Indonesia
Kembali Waras, Senin, 08-Okt-2018
Ketika bumi indonesia mulaij jengah dengan segala sikap pongah yang tersebar di permukaanya
Ketika bumi indonesia mulai muak melihat bangunan-bangunan penantang langit gambarkan manusia bisa menggapainya dengan mudah
Dan ketika bumi indonesia mulai resah atas segala sikap penghuninya
Ia mulai tunjukan kekecewaan, ia tenggelamkan istana-istana megah diatasnya
ia lahap semua penebar nista
Ia ubah segala kemewahan menjadi nelangsa
Ia mulai bergejolak memporak-porandakan keangkuhan manusia
Ia tenggelamkan kaki-kaki yang dulu berjalan dengan gagahnya
Ia hempaskan semua kemegahan tempat burung-burung besi hasil kreatifitas tangan-tangan kemajuan peradaban
Suara teriakan lirih terdengar di seluruh penjuru mencari tuhan yang sempat mereka lupakan
Semua berseru meminta pertolongan pada sang juru selamat
Kedua bibir yang basah karena takbir dan istighfar tak henti-henti dalam kepanikan
yang dulunya sempat kering karena sibuk mencari kekuasaan dan kekayaan
“Maafkan Kami Bumi Indonesia Ku Sayang, tenanglah kembali. Beri kami kesempatan memperbaiki diri”(*)
*Untuk Palu, Donggala dan Indonesia
Kembali Waras, Senin, 08-Okt-2018

Post a Comment